melanieforassembly.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Selasa berpotensi bergerak variatif. Para pelaku pasar mencermati rilis data ekonomi domestik yang dijadwalkan sepanjang pekan ini. IHSG dibuka menguat sebesar 14,45 poin atau 0,18 persen, mencapai posisi 8.137,69. Sementara itu, indeks LQ45 yang mencakup 45 saham unggulan, juga mengalami kenaikan sebesar 1,90 poin atau 0,24 persen ke posisi 804,35.
Menurut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas, pelaku pasar menanggapi positif meskipun ada ketidakpastian mengenai kemungkinan penutupan pemerintah Amerika Serikat. Mereka tetap fokus pada prospek pertumbuhan teknologi Kecerdasan Buatan (AI) dan ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve. Selain itu, pelaku pasar menantikan rilis beberapa data penting seperti inflasi dan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur untuk periode September 2025 serta neraca perdagangan untuk bulan Agustus 2025.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bahwa fundamental ekonomi domestik sangat kuat, dengan prospek penguatan nilai tukar rupiah. Selain itu, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan alokasi Rp335 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada tahun 2026, yang diharapkan mampu menggulirkan Rp900 triliun dalam perekonomian melalui pemberdayaan petani dan masyarakat.
Di tingkat internasional, meskipun ada risiko shutdown di AS yang dapat dimulai pada 1 Oktober 2025, dampak terhadap laba perusahaan diperkirakan minimal. CME FedWatch menunjukkan bahwa 89 persen pelaku pasar memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed mendatang.
Sementara itu, bursa saham Eropa dan AS mengalami penguatan di hari sebelumnya. Di Asia, indeks Nikkei melemah, sedangkan indeks Shanghai dan Strait Times mengalami penguatan.